Senin, 18 April 2016

Uji Asumsi Klasik

Nama : Fitri Rizkiyah
NIM : 1113016100058
Pendidikan Biologi 6B

UJI ASUMSI KLASIK
Dalam aplikasi penggunaan program SPSS dalam pengerjaan tugas akhir/skripsi, banyak sekali tema atau metode yang dapat digunakan. Diantara banyaknya tema tersebut, uji regresi merupakan metode yang sangat sering digunakan untuk berbagai tema penulisan skripsi.
Pembahasan kali ini akan fokus pada uji regresi serta tahapannyaSebuah model/persamaan regresi yang baik dan punya hasil yang bagus haruslah terlebih dahulu “lulus uji”Model regresi akan mengalami tahap uji Asumsi KlasikUji Asumsi Klasik merupakan metode untuk menguji sebuah model/persamaan regresi yang akan diujikan. Uji asumsi klasik terdiri dari 3 jenis pengujian, diantaranya :
1.        Uji Normalitas
Bertujuan untuk melihat apakah data penelitian terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dianalisis melalui grafik Normal P-Plot. Model dinyatakan lulus uji jika titik-titik berada di sepanjang garis (Tidak Terputus, Tidak Berada Jauh Dari Garis). Model yang lulus Uji Normalitas adalah model dengan data yang terdistribusi normal.
2.        Uji Multikolinearitas
Bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas. Uji Multikolinearitas dianalisis melalui tabel Coefficients kolom “Tolerance” dan “VIF”. Model dinyatakan lulus uji jika nilai “Tolerance”  lebih besar dari 0,1 (Tolerance > 0,1) dan nilai “VIF” lebihkecil dari 10 (VIF < 10). Model yang lulus Uji Multikolinearitas adalah model yang tidak memiliki korelasi yang tinggi antar variabel bebas nya.
3.        Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya penyimpangan heteroskedastisitas pada model regresi. Heteroskedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji Heteroskedastisitas dianalisis melalui grafik Scatterplot. Model dinyatakan lulus ujijika :
1)        Titik-titik pada grafik tidak membentuk suatu pola tertentu yang teratur
2)        Titik-titik pada grafik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Model regresi yang lulus Uji Heteroskedastisitas adalah model yang tidak memiliki gejala heteroskedastisitas.
Di sini saya akan melakukan uji asumsi klasik untuk model berikut :
Pengaruh Umur Siswa dan Jenis Kelamin Siswa terhadap Nilai Siswa.
Maka,
Variabel Terikat (Dependent Variable) : Nilai Siswa
Variabel Bebas (Independent Variable) : Umur Siswa dan Jenis Kelamin Siswa
Jumlah siswa yang diuji sebanyak 20 orang, terdiri dari 10 Pria dan 10 Wanita, Data dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel Data Siswa
Siswa
Jenis Kelamin
Umur
Nilai
1
Pria
18
80,00
2
Pria
19
77,20
3
Pria
17
76,20
4
Pria
20
78,60
5
Wanita
23
83,60
6
Wanita
18
81,80
7
Pria
21
73,20
8
Wanita
20
82,00
9
Wanita
23
84,60
10
Wanita
21
74,60
11
Wanita
23
85,00
12
Pria
18
70,80
13
Pria
21
79,80
14
Pria
17
75,00
15
Pria
19
81,00
16
Wanita
20
80,00
17
Wanita
19
81,80
18
Wanita
22
77,80
19
Wanita
22
74,80
20
Pria
20
78,00

1.      Uji Normalitas

Hasil dari grafik Normal P-Plot di atas, diketahui bahwa titik-titik berada di sepanjang garis (Tidak Terputus dan Tidak Berada Jauh Dari Garis), Hal ini menyatakan  bahwa model regresi  lulus Uji Normalitas.
2.      Uji Multikolinearitas

     Hasil dari tabel Coefficients di atas didapat bahwa:
1)      Nilai Tolerance untuk variabel Umur Siswa dan Jenis Kelamin Siswa > 0,1
2)      Nilai VIF untuk kedua variabel bebas < 10
Dengan demikian, model regresi pada penelitian ini lulus Uji Multikolinearitas.
3.      Uji Heteroskedastisitas

            Hasil dari grafik Scatterplot di atas didapat, titik-titik tidak membentuk suatu pola tertentu dan menyebar di bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y. Sehingga model regresi ini dinyatakan lulus Uji Heteroskedastisitas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar